Selasa, 29 April 2008

PKB cabut dukungan ke HARKAT, finalisasi dukungan ke GAUL

Kupang, Selasa - DEWAN Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) NTT memutuskan mencabut dukungan dari pasangan Benny K Harman-Alfred Kase (Harkat) dan memberi dukungan ke pasangan Gaspar Parang Ehok-Julius Bobo (paket Gaul).
Pencabutan dukungan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 059/ DPW.02/A.1/IV/2008 tertanggal 28 April 2008 dan ditandatangani oleh Elias Ludji Pau, S.H, M.Hum (Ketua Dewan Syura), Edwalde Taek, S.Pd (Sekretaris Dewan Syura), Drs. Daniel Hurek (Ketua Dewan Tanfidz ) dan Stefanus Stanis, M.Si (Sekretaris Dewan Tanfidz). Setelah menyatakan mencabut dukungan dari paket Harkat, DPW PKB NTT menyatakan kembali mendukung paket Gaul, meski belum mengantongi SK DPP PKB.
Untuk diketahui, DPW PKB NTT pada hari pertama pendaftaran, Selasa (8/4/2008) lalu, mendaftar paket Gaul walaupun tanpa SK DPP PKB. Namun setelah DPP PKB mengeluarkan SK yang menetapkan paket Harkat sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dari PKB, DPW PKB "mengamankan" SK ini dengan mendaftarkan paket Harkat, Senin (14/4/2008).
Seperti disaksikan Pos Kupang, kemarin, tiga pengurus PKB menyerahkan SK pencabutan dukungan dari paket Harkat ini ke Sekretariat KPU NTT sekitar pukul 15.00 Wita. Pada saat SK ini diserahkan, para pengurus Koalisi NTT Bangkit dan tim sukses paket Harkat sedang berada di Sekretariat KPU NTT menyerahkan dokumen syarat calon hasil verifikasi tahap pertama.
Daniel Hurek yang dimintai penjelasannya usai bersama paket Gaul dan pengurus Koalisi Abdi Flobamora menyerahkan dokumen syarat calon paket ini mengatakan, keputusan DPW PKB diambil setelah dilakukan rapat pleno DPW PKB NTT dan Rapat pimpinan wilayah (Rapimwil) DPW PKB, Minggu (27/4/2008).
Ditanya apakah dengan keputusan yang berubah-ubah seperti ini PKB dapat disebut partai plin-plan, Hurek mengatakan, sikap itu harus dibaca dalam konteks dinamika yang terjadi dalam partai politik. Ia menjelaskan, alasan mendukung paket Gaul dibuat setelah DPW PKB melakukan hasil survai ke sejumlah kabupaten di NTT.
Namun pencabutan dukungan DPW PKB NTT ini ditanggapi dingin oleh Koalisi NTT Bangkit yang mengusung paket Harkat. Wakil ketua koalisi ini, Yoshua Mooy, ketika jumpa pers di Sekretariat Koalisi NTT Bangkit mengatakan, pihaknya tetap memegang hasil verifikasi tahap pertama KPU NTT. Khusus untuk paket Harkat, katanya, KPU NTT menyatakan sudah memenuhi syarat 15 persen karena memiliki sembilan kursi sah.
"Hasil verifikasi itu kan jelas, yang punya masalah hanya PPDI. Partai pengusung lain, termasuk PKB tidak ada masalah. Jadi kami tetap berpegang pada hasil tersebut. Apalagi SK DPP PKB tidak berubah dan tetap mendukung paket Harkat," tegasnya.
Ditanya langkah yang diambil Koalisi NTT Bangkit terkait pencabutan dukungan ini, ia mengatakan, "SK pencabutan dukungan ini baru kami terima pukul 15.15 Wita dan saat itu kami semua ada di KPU. Jadi sejauh ini kami belum mengambil langkah-langkah. Tetapi kami pikir kami tetap lolos bersama PKB".
Ia menambahkan, keyakinan sahnya dukungan PKB ke paket Harkat ini antara lain berdasar pada surat Ketua Dewan Syura DPP PKB, Abdurrahan Wahid (Gus Dur). Surat yang kopiannya diperoleh Pos Kupang itu menyebutkan, Gus Dur menyatakan menunjuk paket Gaul sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Namun, Gus Dur juga menyatakan surat ini berupa rekomendasi awal sambil menunggu revisi SK DPP PKB tentang penetapan paket Harkat sebagai calon partai ini.
Hurek ketika ditanya mengapa mengambil keputusan mendukung paket Gaul, padahal revisi SK DPP belum dilakukan, malah balik bertanya, "Apakah saya harus menunggu sampai besok?"
Keputusan DPW PKB yang berubah-ubah seperti ini dikecam anggota DPRD NTT dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Ir. Yucun Lepa, M.Si. Ia mengecam Ludji Pau dan Dan Hurek sebagai politisi yang tidak punya pendirian. Menurut Yucun, keputusan para pengurus DPW PKB yang berubah-ubah ini tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada warga NTT. (aca/dar)

Tidak ada komentar:

Kompas.Com - Nasional