Ketua DPRD NTT Melkianus Adoe kepada pers di Kupang, Kamis (8/5) mengatakan, setelah mengalami penudaan untuk menghadiri undangan DPRD, akhirnya anggota DPRD hadir juga. "Kami memulai pertemuan dengan membahas aspirasi masyarakat yang masuk. Misalnya, tentang penggantian anggota KPUD, memulai tahapan Pilkada ulang, dan para parpol mempertanyakan sejumlah persoalan terkait keputusan KPUD dalam menetapkan tiga pasang calon gubernur NTT," kata Adoe.
Setelah itu dilanjutkan dengan pertanyaan dari anggota DPRD yang hadir. Ada pertanyaan dari anggota DPRD mengenai atas dasar apa KPUD menunda jadwal Pilkada, kemudian ditanggapi anggota KPUD dengan sikap emosional. Emosi dari anggota KPUD dan DPRD pun tak terbendung. Terjadi aksi saling dorong, yang mengarah pada perkelahian, di ruang itu.
Seorang staf perempuan di ruang Ketua DPRD itu berteriak histeris minta bantuan polisi. Polisi bergegas masuk ruang tertutup bagi pers tersebut. Polisi mengamankan situasi. Para anggota KPUD kembali ke Kantor KPUD. "Kami belum melahirkan apa apa dari pertemuan tadi. Tetapi demi kepentingan masyarakat umum dan Pilkada yang bermutu, DPRD akan mengambil sikap tegas," kata Adoe.
Secara terpisah Ketua KPUD NTT Robinson Ratukore mengatakan, KPUD telah difitnah dan dihina oleh lembaga DPRD. Meski demikian, KPUD tetap bekerja menjalankan fungsi menyelenggarakan Pilkada Gubernur NTT. "Sekarang ini ditunda jadwal sementara, dari 6 -14 Mei. Nanti KPUD akan melanjutkan kegiatan seperti biasa, dari 15 Mei sampai selesai," kata Kore.
Pilkada diundur dari tanggal 2 Juni menjadi 11 Juni 2008. itu pun kalau tidak ada hal-hal yang sangat mengganggu kegiatan KPUD. (AP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar